HALORAMEDIA.COM - Donat buatan Pinkan Mambo menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sejumlah kreator kuliner mengulas produk tersebut, memicu reaksi warganet soal harga, rasa, dan desain kemasan, hingga perdebatan daring tentang nilai produk.
Beberapa laporan menyebut harga donat berkisar Rp130.000 sampai Rp200.000 per kotak isi 12, angka yang mengundang perbandingan dengan produk sejenis di pasaran, sehingga memicu perdebatan publik tentang nilai sepadan atau tidak, menurut berbagai unggahan dan pemberitaan daring.
Beberapa food vlogger, termasuk Nanakoot dan Farida Nurhan, memicu gelombang perhatian setelah menguji produk tersebut; dalam ulasan, keduanya mencatat tekstur yang relatif padat dan membandingkan dengan odading atau versi roti goreng yang kemudian memicu diskusi tentang ekspektasi konsumen.
Desain kemasan juga menjadi sorotan; beberapa pengulas menilai kemasan awal belum mencerminkan harga yang dipatok. Penjual menyatakan kemasan telah diperbaiki setelah kritik sehingga tampilan kotak menjadi lebih kokoh dan rapi secara pada fase awal penjualan.
Pinkan Mambo memberi penjelasan bahwa produk belum diluncurkan secara resmi dan awal produksi dilakukan atas permintaan pembeli saat siaran langsung; sehingga proses penyajian dan pengemasan pada tahap awal masih bersifat eksperimental menurut klarifikasi yang beredar di beberapa unggahan media.
Viralnya donat ini mencerminkan pola penyebaran tren kuliner lewat platform digital, dengan diskusi berlangsung di kolom komentar, video pendek, dan grup komunitas, sehingga topik ini meluas ke lintas platform hiburan dan forum daring secara cepat.
Perbincangan merentang dari rasa penasaran hingga sindiran kreatif di media sosial; sebutan sultan donut muncul dalam unggahan warganet yang mengomentari banderol harga, sebagai bagian dari reaksi publik terhadap penentuan nilai produk tersebut yang viral di sejumlah platform.
Beberapa laporan menyebut minat beli meningkat menyusul ulasan dan pemberitaan, namun belum tersedia data penjualan resmi yang dapat diverifikasi; pengamatan publik terutama berdasar komentar pembeli dan antrean permintaan di sejumlah saluran media sosial.
Kasus ini mencerminkan peran konten kreator kuliner dalam memengaruhi perhatian konsumen; sejumlah ulasan video dan tulisan berita memicu respons langsung pasar, sebagaimana terlihat pada peningkatan permintaan dan komentar terkait produk tersebut yang dipublikasikan di berbagai platform daring.
0 Komentar